Muqaddimah Alfiyah
(الْمُقَدِّمَةُ)
قَـالَ مُحَمَّد هُوَ ابنُ مَـالِكِ ¤ أَحْمَدُ رَبِّي اللَّهَ خَيْرَ مَالِكِ
“Syekh Muhammad Ibnu Malik berkata; “Aku memuji Tuhanku, yaitu Allah sebaik-baiknya Dzat yang Maha Merajai””
مُصَلِّيَاً عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى ¤ وَآلِـــهِ الْمُسْــتَكْمِلِينَ الْشَّــرَفَا
“Seraya bershalawat kepada Nabi terpilih dan kepada keluarganya yang mencapai derajat kemuliaan”
وَأسْتَـعِيْنُ اللهَ فِيْ ألْفِــيَّهْ ¤ مَقَاصِدُ الْنَّحْوِ بِهَا مَحْوِيَّهْ
“dan Aku memohon kepada Allah SWT di dalam menadzomkan kitab Alfiyah, yang dengannya mencakup seluruh pembahasan ilmu nahwu”
تُقَرِّبُ الأَقْصَى بِلَفْظٍ مُوْجَزِ ¤ وَتَبْسُـطُ الْبَذْلَ بِوَعْدٍ مُنْجَزِ
“Kitab Alfiyah memudahkan makna-makna sulit (yang berkaitan dengan ilmu nahwu) dengan lafadz yang ringkas dan dapat melapangkan pemberian (memberikan faidah) dengan janji yang kontan (seketika ketika membacanya)”
وَتَقْتَضِي رِضَاً بِغَيْرِ سُخْطِ ¤ فَـائِقَةً أَلْفِــــيَّةَ ابْنِ مُعْطِي
“dan menghendaki keridoan tanpa kebencian yang mengungguli Alfiyah karangan Ibnu Mu’thi”
وَهْوَ بِسَبْقٍ حَائِزٌ تَفْضِيْلاً ¤ مُسْـتَوْجِبٌ ثَنَائِيَ الْجَمِيْلاَ
“Beliau (Ibnu Mu’thi) memperoleh keunggulan karena lebih dahulu, yang berhak mendapatkan sanjunganku yang baik”
وَاللَّهُ يَقْضِي بِهِبَـاتٍ وَافِرَهْ ¤ لِي وَلَهُ فِي دَرَجَاتِ الآخِرَهْ
“Semoga Allah menetapkan karuniaNya yang banyak untukku dan untuk Ibnu Mu’thi pada derajat-derejat tinggi di akhirat”
Keterangan:
Ada sebagian ulama yang berpandapat bahwa bait ini kurang tepat, karena do’anya hanya untuk msuhonif (Ibnu Malik) dan Ibnu Mu’thi saja. Sehingga ada yang memberikan masukan sebagai berikut:
وَاللَّهُ يَقْضِيْ بِالرِّضَا وَالرَّحْمَةْ ¤ لِي وَلَهُ وَلِجَمِيْعِ الْأُمَّةْ
Muqaddimah Alfiyah.
Baca Juga:
Bab Fa’il / بَابُ الْفَاعِلِ (Jurumiyah)