Syarat Al Fatihah:
(فصل)
Syarat Al Fatihah Dalam Shalat
شُرُوْطُ الْفَاتِحَةِ عَشَرَةٌ
“Syarat membaca al-Fatihah (dalam shalat) ada sepuluh (10), yaitu:”
التَّرْتِيْبُ
“Tertib (berurutan ayat-ayatnya)”
الْمُوَالَاةُ
“Muwalah (berkesinambungan antar ayatnya)”
مُرَاعَاةُ حُرُوْفِهَا
“Memperhatikan huruf-hurufnya”
مُرَاعَاةُ تَشْدِيْدَتِهَا
“Memperhatikan tasydidnya”
أَنْ لَا يَسْكُتَ سَكْتَةً طَوِيْلَةً وَلَا قَصِيْرَةً يَقْصِدُ بِهَا قَطْعَ الْقِرَاءَةِ
“Tidak berhenti lama atau sejenak dengan maksud memutus bacaan”
قِرَاءَةُ كُلِّ آيَاتِهَا وَمِنْهَا الْبَسْمَلَةُ
“Membaca setiap ayat-ayatnya, termasuk basmalah (بسم الله الرحمن الرحيم)”
عَدَمُ اللَّحْنِ الْمُخِلِّ بِالْمَعْنَى
“Tidak ada lahn (kesalahan atau penyimpangan bacaan) yang merusak makna”
أَنْ تَكُوْنَ حَالَةَ الْقِيَامِ فِي الْفَرْضِ
“Dibaca saat berdiri dalam shalat fardu”
أَنْ يُسْمِعَ نَفْسَهُ الْقِرَاءَةَ
“Dirinya dapat mendengar bacaannya sendiri”
أَنْ لَا يَتَخَلَّلَ ذِكْرٌ أَجْنَبِيٌّ
“Tidak menyela-nyela dengan bacaan dzikir lainnya”
Baca juga:
Syarat Takbiratul Ihram (Safinah)