Berbagi Informasi
Menurut etimologi, haal (حال) mempunyai arti keadaan, kondisi, situasi, dan status. Menurut terminologi, Syekh ash-Shonhaji memberikan penjelasan mengenai haal dalam kitab al-Ajurrumiyah, yaitu: الاِسْمُ الْمَنْصُوْبُ الْمُفَسِّرُ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ الْهَيْئَاتِ…
Dzanna wa akhwatuha berfungsi “menashobkan mubtada dan khobar (تنصب المبتدأ والخبر)”. Setelah dimasuki dzanna wa akhwatuha, kedudukan mubtada dan khabar berubah menjadi maf’ul dua-duanya. Mubtada menjadi maf’ul awwal (maf’ul pertama)…
Inna wa akhwatuha (إن وأخواتها) merupakan bagian dari ‘amil nawasikh yang masuk terhadap susunan mubtada khabar, selain Kaana wa akhwatuha (كان وأخواتها) dan Dzanna wa akhwatuha (ظن وأخواتها). Inna wa…
Kaana wa Akhwatuha merupakan bagian dari ‘amil nawasikh yang masuk terhadap susunan mubtada khabar. Selain Kaana wa akhwatuha (كان وأخواتها), ada juga Inna wa akhwatuha (إن وأخواتها) dan Dzanna wa…
Secara bahasa, mubtada yaitu “yang awal” atau “permulaan”. Secara istilah, mengutip dari kitab al-Ajurrumiyah, mubtada yaitu: الاِسْمُ الْمَرْفُوْعُ الْعَارِيْ عَنِ الْعَوَامِلِ اللَّفْظِيَّةِ “isim yang dirofa’kan yang kosong dari ‘amil lafdzi”
menurut istilah, dikutip dari kitab jurumiyah, fa’il yaitu: الْإِسْمُ الْمَرْفُوْعُ الْمَذْكُوْرُ قَبْلَهُ فِعْلُهُ “Isim yang dirofa’kan yang berada setelah fi’ilnya” Dalam kitab al-Nahwu al-Wadhih, fa’il yaitu: اِسْمٌ مَرْفُوْعٌ تَقَدَّمَهُ فِعْلٌ…
Kompor بَابُوْرٌ/كَانُوْنٌ Baabuurun/Kaanuunun Api نَارٌ Naarun Gas غَازٌ Ghaazun Kayu Bakar حَطَبٌ Hathabun Arang فَحْمٌ Fahmun Abu رَمَادٌ Ramaadun Korek Api كِبْرِيْتٌ Kibriitun Priuk قِدْرٌ Qidrun Wajan مِقْلَاةٌ/مِقْلَى Miqlaatun/Miqlaa Sutil…
Terlepas dari berbagai definisi yang telah dibahas sebelumnya, berikut beberapa definisi yang perlu dipertimbangkan, diantaranya: - Ilmu tentang gaya bahasa. - Ilmu interdisipliner antara linguistik dengan sastra. - Ilmu tentang…
Secara etimologi istilah “sejarah” merupakan serapan dari bahasa Arab, yaitu Syajarotun, mempunyai arti “pohon”. Digunakannya kata sejarah (syajarotun/pohon), karena akar masa lalu itu menancap dan merambat luas ke dalam tanah.…
Secara bahasa, kata hadits (الحديث) mempunya ragam makna yang berbeda. Di dalam kamus al-Munawwir, kata tersebut bermakna baru (الجديد), Perkataan (الكلام), percakapan (المحادثة), kabar atau berita (الخبر), dan hikayat (الحكاية)