Huruf Athaf;
Setiap bahasa, mempunyai berbagai macam kata dengan fungsi yang berbeda-beda. Tak terkecuali bahasa Arab, terdapat kata yang berfungsi untuk memerintah (fi’il amr), untuk mengganti orang (isim dhamir), untuk bertanya (istifham), untuk menghubungkan antara dua kata (huruf ‘athaf) dan lain-lain. Dalam artikel ini, secara khusus, akan membahas mengenai kata penghubung dalam suatu kalimat bahasa Arab yang dikenal dengan huruf ‘athaf. Apa itu ‘athaf? Ada berapa jenis ‘athaf? Apa saja huruf-hurufnya? dan bagaimana contohnya? Simak penjelasan berikut:
Pengertian Athaf
Athaf (العطف) merupakan salah satu kaidah bahasa Arab yang banyak penggunaannya dalam teks bahasa Arab. Hal tersebut karena huruf athaf berfungsi sebagai penghubung antara dua kata atau kalimat. Secara bahasa athaf mempunyai definisi berikut:
الرُّجُوْعُ إِلَى الشَّيْئِ بَعْدَ الْاِنْصِرَافِ عَنْهُ
“kembali kepada sesuatu setelah meninggalkannya”
Contoh:
مَرَرْتُ بِالْمَسْجِدِ ثُمَّ عَطَفْتُ عَلَيْهِ
“Aku telah melewati sebuah masjid kemudian aku kembali ke sana”
Pada contoh kalimat tersebut lafadz عَطَفْتُ bermakna “رَجَعْتُ إِلَيْهِ بَعْدَ اِنْصِرَافِيْ عَنْهُ” yaitu “aku kembali ke masjid setelah meninggalkannya”.
Macam-macam athaf
Ada dua macam athaf, yaitu: athaf bayan dan athaf nasaq. Pertama, athaf bayan, yaitu athaf yang tidak perlu adanya huruf athaf untuk menghubungkan antara ma’thuf dan ma’thuf ‘alaih. Hal tersebut karena struktur athaf bayan menyerupai sifat/na’at di dalam menjelaskan matbu’nya. Keserupaan tersebut baik dari segi i’robnya (rofa’, nashob, dan khofadz) dan juga dari segi ma’rifat nakirohnya. Perhatikan contoh ‘athaf bayan berikut:
جَاءَ أَبُوْ عَلِيٍّ أحْمَدُ )Telah datang Abu Ali yaitu Umar)
Pada contoh tersebut yang menjadi matbu’ adalah lafadz أَبُوْ عَلِيٍّ dan tabi’nya yaitu lafadz أَحْمَدُ. Kedua lafadz tersebut irobnya sama, yaitu rofa’. Selain itu, keduanya sama-sama ma’rifat.
Kedua, athaf nasaq, yaitu athaf yang perlu adanya huruf athaf yang berada antara tabi’ dan matbu’ atau ma’athuf dan ma’thuf ‘alaih. Huruf tersebut berfungsi untuk menghubungkan ma’thuf dan ma’thu ‘alaih. Penjelasan tersebut sesuai dengan definisi ‘athaf nasaq berikut:
التَّابِعُ الْمُتَوَسِّطُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَتْبُوْعِهِ بِأَحَدِ حُرُوْفِ الْعَطْفِ الْعَشَرَةٍ
“Isim yang mengikuti matbu’nya di mana antara keduanya ada salah satu huruf athaf yang sepuluh”
Huruf-huruf Athaf
Terdapat sepuluh huruf athaf yang menjadi penghubung antara ma’thuf dan ma’thuf alaih baik yang berupa dua kata, frasa atau kalimat. Huruf athaf tersebut di antaranya:
- الوَاوَ (وَ) artinya “dan”, contoh:
جَاءَ عَلِيٌّ وَ حِلْمَانُ (Ali dan Hilman telah datang)
- الْفَاءُ (فــــ) artinya “kemudian”, contoh:
جَلَسَ صَفْيَانُ فَعَمْرٌو )Sofyan duduk kemudian Umar(
- ثَمَّ artinya “kemudian”, contoh:
يَتَوَضَّأُ مُحَمَّدٌ ثُمَّ عَلِيٌّ (Muhammad wudhu kemudian Ali)
- أَوْ artinya “atau”, contoh:
هَلْ تُحِبُّ الْقَهْوَةَ أَوِ الشَّيَّ؟ (Apakah kamu suka kopi atau teh?)
- أَمْ artinya “atau”, contoh:
أَرُزٌّ أَمْ خُبْزٌ أَكَلْتَ؟ (Apakah nasi atau roti yang telah kamu makan?)
- بَلْ artinya “tetapi”, contoh:
مَا دَخَلَ بَكْرٌ بَلْ عَلِيٌّ (Bakri tidak masuk tetapi Ali yang masuk)
- لَا artinya “tidak” atau “bukan”, contoh:
خُذِ الْمِقْلَمَةَ لَا الْقَلَمَ! (Ambillah spidol bukan pulpen!)
- لَكِنْ artinya “akan tetapi”, contoh:
مَا جَلَسَ خَالِدٌ لَكِنْ خَلِيْلٌ (Kholid tidak duduk akan tetapi Kholil yang duduk)
- حتى artinya “hingga”, contoh:
أَكَلْتُ السَّمَكَةَ حَتَّى رَأْسَهَا (Aku memakan ikan hingga kepalanya)
Baca juga:
Isim Istifham: Pengertian, lafadz dan contohnya
Kata Dalam Bahasa Arab (Isim, Fi’il, dan Huruf)
Maful Maah (المفعول معه); Pengertian dan Syarat-syaratnya