Mubtada KhabarFoto by Mafhumuna

Mubtada Khobar;

Dalam struktur teks bahasa Arab, selain fa’il dan maf’ul bih, terdapat mubtada khobar yang juga sering kita temui. Jika fa’il identik dengan jumlah fi’liyah (berawalan fi’il), maka mubtada khobar identik dengan jumlah ismiyah (berawalan isim). Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:

Pengertian Mubtada Khobar

Mubtada khobar terdiri dari dua kata, yaitu mubtada dan khobar. Untuk memahaminya perlu diketahui terlebih dahulu definisi dari kedua kata tersebut.

A. Pengertian Mubtada

Secara bahasa, mubtada yaitu “yang awal” atau “permulaan”. Secara istilah, mengutip dari kitab al-Ajurrumiyah, mubtada yaitu:

الاِسْمُ الْمَرْفُوْعُ الْعَارِيْ عَنِ الْعَوَامِلِ اللَّفْظِيَّةِ

          “isim yang beri’rob rofa’ yang kosong dari ‘amil lafdzi”

            Sedangkan dalam kitab al-Nahwu al-Wadhih, mubtada yaitu:

اِسْمٌ مَرْفُوْعٌ فِيْ أَوَّلِ الْجُمْلَةِ

          “isim yang beri’rob rofa’ yang berada di awal kalimat”

Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa ciri-ciri mubtada, yaitu:

  1. Terbuat dari isim. Isim identik dengan kata benda baik berupa nama orang, nama benda, hewan dan lainnya.
  2. Beri’rob rofa’ (marfu’un). Mubtada merupakan bagian dari isim-isim yang dibaca rofa'(marfu’atul asma).  I’rob rofa’ identik dengan harokat dlomah. Akan tetapi, rofa’nya mubtada tidak hanya harokat dlommah bisa alif (ا) juga wawu (و)
  3. Berada di awal kalimat (fi awali al-jumlah). Secara aturan awal, posisi mubtada berada di awal kalimat sebelum khobarnya. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, mubtada bisa berada setelah khobar.
  4. Kosong dari ‘amil lafdzi (‘Ari ‘an al-‘awamil al-lafdziyyati). Dalam teks bahasa Arab, setiap isim atau fi’il i’robnya selalu terpengaruh oleh ‘amil yang berada sebelumnya. Terdapat dua jenis ‘amil, yaitu ‘amil lafdzi (terlihat secara lafadz) dan juga ‘amil ma’nawi (tidak terlihat). Misalnya fa’il, irobnya rofa’ oleh fi’ilnya yang berada sebelum fa’il tersebut. Sedangkan mubtada, i’robnya rofa karena berada di awal kalimat (ibtida) bukan karena kalimat lain yang menjadikannya rofa’, maka ‘amil mubtada berupa ‘amil ma’nawi.

B. Pengertian Khobar

Pengertian khobar (خَبَرٌ) menurut bahasa yaitu berita, kabar, dan keterangan. Sedangkan menurut istilah, di dalam kitab al-Ajurrumiyah, khobar yaitu:

الاِسْمُ الْمَرْفُوْعُ الْمُسْنَدُ إِلَيْهِ

“Isim yang beri’rob rofa’ yang bersandar kepada mubtada”

Berdasarkan definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa ciri-ciri khobar, yaitu:

  1. Terbuat dari isim.
  2. Beri’rob rofa’ (marfu’un). Rofa’nya khabar bisa berupa lafdzi atau mahalli. Contoh rofa’ lafdzi seperti lafad زَيْدٌ قَائِمٌ dan contoh rofa’ mahalli seperti lafad زَيْدٌ فِيْ الْفَصْلِ atau زَيْدٌ جَلَسَ
  3. Bersandar kepada mubtada (musnadu ilaihi). Kehadiran khabar merupakan penyempurna mubtada. Jika mubtada mufrod (tunggal) maka khabar mufrod, contoh: زَيْدٌ قَائِمٌ. Jika mubtada mutsanna maka khabar mutsanna, contoh: الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ. Jika mubtada jama’ maka khobar jama’, contoh: الزَّيْدُوْنَ قَائِمُوْنَ. Jika mubtada muannats (perempuan) maka khabar juga muannats (perempuan), contoh فَاطِمَةُ قَائِمَةٌ.

Macam-macam Mubtada dan Khobar

A. Macam-macam mubtada

    Mubtada terbagi dua, yaitu mubtada isim dzohir dan mubtada isim dhomir.

    • Mubtada isim dzohir

    Dzohir artinya muncul atau nampak. Sedangkan menurut istilah ahli nahwu, isim dzohir yaitu isim yang tidak terikat dengan ikatan mukhathab, ghaib dan mutakallim. Contoh mubtada isim dzohir, seperti:

    عَلِيٌّ مُدَرِّسٌ            (Ali adalah seorng Guru)

    الْكِتَابُ جَدِيْدٌ           (Buku itu baru)

    Dari contoh tersebut, yang menjadi mubtada yaitu lafadz عَلِيٌّ dan الْكِتَابُ. Kedua kata tersebut tidak terikat mukhathab, ghaib, ataupun mutakallim. Lebih jelasnya, semua mubtada tersebut terlihat jelas, nampak dan bukan berupa isim dlomir.

    • Mubtada isim dlomir

    Dlomir (ضمير) mempunyai arti kata ganti. Ada juga yang mengatakan bahwa dlomir kebalikan dari dzohir, yaitu tidak muncul atau tidak nampak. Maksudnya, mubtada yang terbentuk dari isim dlomir tidak nampak jelas seperti halnya isim dzohir, karena diganti dengan isim dlomir. Sedangkan menurut istilah ahli nahwu, isim dlomir yaitu isim yang terikat dengan ikatan mukhathab, ghaib dan mutakallim.

    Mubtada isim dlomir merupakan mubtada yang terbentuk bukan dengan kata aslinya. Kata tersebut merupakan kata ganti orang pertama. Contoh seperti kalimat  أَحْمَدُ مُدَرِّسٌ (Ahmad adalah seorang guru) dengan mubtadanya kata أحمد. Jika menggunakan isim dlomir, maka menjadi هُوَ مُدَرِّسٌ (Dia adalah seorang guru). Mubtada yang terdapat pada contoh tersebut yaitu dlomir هو (dia/-nya), yang merupakan kata ganti dari mubtada aslinya, yaitu أَحْمَدُ.

    B. Macam-macam Khobar

    Khobar terbagi dua, yaitu khobar mufrod dan khobar ghoir mufrod:

    • Khobar Mufrod

    Secara arti kamus, mufrod artinya kata benda tunggal (singular noun). Hanya saja, dalam konteks khobar mufrod, bukan tunggal secara makna, tapi tunggal secara lafadz. Berdasarkan definisi ahli nahwu, khobar mufrod yaitu:

    مَا لَيْسَ جُمْلَةً وَلَا شَبِيْهًا بِالْجُمْلَةِ

    “Lafadz yang bukan jumlah (kalimat) dan syibhu jumlah”

    Perhatikan contoh-contoh berikut:

    زَيْدٌ جَالِسٌ                  (Zaid duduk)

    الرَّجُلَانِ جَالِسَانِ          (Dua laki-laki itu duduk)

    الطُّلَّابُ جَالِسُوْنَ          (Para murid duduk)

    Khobar dari ketiga contoh tersebut yaitu lafadz جَالِسٌ، جَالِسَانِ dan جَالِسُوْنَ. Secara makna yang mufrod hanya contoh pertama saja, karena maknanya tunggal. Tapi secara lafadz, dalam konteks khobar semuanya mufrod karena bukan jumlah ataupun syibhu jumlah.

    • Khobar Ghoir Mufrod

    Khobar Ghoir Mufrod kebalikan dari khobar mufrod. Para ahli nahwu memberikan definisi khobar ghoir mufrod sebagai berikut:

    مَا كَانَ جُمْلَةً أَوْ شِبْهَهَا

    Khobar yang terbuat dari jumlah atau syibhu jumlah

    Khobar Ghoir Mufrod ada empat macam, yaitu:

    أَحْمَدُ فِي الْفَصْلِ (Ahmad ada di kelas)

    1. Jar Majrur, contoh:

    Khobar pada contoh tersebut yaitu lafadz في الفصل. Lafadz tersebut terdiri dari dua kata, yaitu: في berupa huruf jarr dan الفصل berupa isim majrur.

    2. Dzorof, contoh:

    عَلِيٌّ خَلْفَكَ (Ali ada di belakangmu)

    Yang berposisi sebagai khobar adalah lafadz خَلْفَكَ. Lafadz tersebut terdiri dari dua kata, yaitu: خَلْفَ berupa dzorof dan dlomir ك berupa madzruf.

    3. Fi’il Fa’il (Jumlah fi’liyyah), contoh:

    بَكْرٌ يَجْلِسُ عَلَى الْكُرْسِيِّ (Bakr sedang duduk di atas kursi)

    Yang berposisi sebagai khobar adalah lafadz يَجْلِسُ. Lafadz tersebut terdiri dari dua kata, yaitu: يجلس berupa fi’il mduhori’ dan dlomir هو yang berkedudukan sebagai fa’il isim dlomir kembali ke بَكْرٌ.

    4. Mubtada khobar (Jumlah Ismiyyah), contoh:

    صَفْيَانُ أَبُوْهُ تَاجِرٌ (Sofyan bapaknya seorang pedagang)

    Khobar pada contoh tersebut yaitu berupa jumlah ismiyyah lafadz اَبُوْهُ تَاجِرٌ. Kata أبوه sebagai mubtada tsani dan kata تَاجِرٌ sebagai khobar. Gabungan أبوه dan تاجر menjadi khobar dari mubtada lafadz صَفْيَانُ.

    Baca juga:

    Contoh Maful Bih, Pengertian dan Macam-macamnya

    Amil Nashob Fi’il Mudhori; Amil Yang Menashobkan Fi’il Mudhori

    Isim Istifham: Pengertian, lafadz dan contohnya

    Maful Maah (المفعول معه); Pengertian dan Syarat-syaratnya

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *