A. Definisi Sejarah
Secara etimologi istilah “sejarah” merupakan serapan dari bahasa Arab, yaitu Syajarotun, mempunyai arti “pohon”. Penggunaan kata sejarah (syajarotun/pohon), karena akar masa lalu itu menancap dan merambat luas ke dalam tanah. Maka, pohon ibarat kisah masa lalu dan tanah adalah masyarakat.
Terdapat beberapa pendapat ahli mengenai pengertian sejarah, di antaranya:
– Menurut Abd. Rahman as-Sakhawi sejarah adalah seni yang berhubungan dengan serangkaian anekdot yang berbentuk kronologi peristiwa.
– Louis Gottschalk, dalam bukunya Understanding History: a Primer of Historical Method, mengungkapkan bahwa sejarah merupakan serapan dari bahasa Yunani berbentuk kata benda, yaitu istoria, yang mempunyai arti ilmu. Seiring perkembangan zaman, kata tersebutdipergunakan untuk menjelaskan urutan kronologis tentang hal ihwal manusia. Singkatnya, dia menjelaskan bahwa sejarah terdiri dari sebuah rekaman kejadian masa lampau yang manusia alami dengan segala sisinya.
– Nisar Ahmada Faruqi membahas mengenai formula sejarah, bahwa formula sejarah yang masyhur di kalangan sarjana Barat, yaitu “man + time + space = history”
– Sedangkan Sartono Kartodirdjo, mengenai definisi sejarah ini membagi ke dalam dua jenis definisi, yaitu subjektif dan objektif. Secara subjektif sejarah adalah suatu konstruk atau bangunan yang disusun oleh penulis menjadi sebuah uraian atau cerita. Sedangkan secara objektif, sejarah adalah kejadian atau peristiwa itu sendiri, yakni proses sejarah dalam realitasnya.
B. Definisi Kebudayaan
Di dalam bahasa Arab, kebudayaan mempunyai arti dengan al-Tsaqafah (الثقافة) dan dalam bahasa Inggris mempunyai arti culture. Berdasarkan dari suku katanya, kebudayaan berasal dari kata budaya yang berati adat istiadat, akal budi, dan pikiran manusia.
Wujud kebudayaan, menurut Koentjaraningrat, terdapat tiga macam, yaitu:
– Ideal, yaitu berupa serangkaian gagasan, peraturan, norma-norma, nilai-nilai, ide-ide, dan sebagainya.
– Kelakuan, yaitu serangkaian kegiatan yang manusia lakukan dalam kehidupan bermasyrakat.
– Benda, yaitu berupa benda-benda hasil karya manusia.
C. Definisi Peradaban
Di dalam bahasa Arab kata peradaban mempunyai arti al-hadharah (الحضارة) dan dalam bahasa Inggris Civilization. Hanya saja, dalam pemahaman maknanya, kata peradaban seringkali disamakan dengan kebudayaan. Padahal keduanya adalah dua kata yang berbeda, walaupun pada dasarnya ada keterkaitan antara kedua kata tersebut.
Hodgson mendefinisikan peradaban (civilization), sebagai sebuah pengelompokan yang relatif luas dari kebudayaan-kebudayaan yang saling berkaitan yang telah berbagi dalam tradisi-tradisi kumulatif dalam bentuk kebudayaan-kebudayaan tinggi.
Berdasarkan komunitas masyarakat maka peradaban merupakan identitias tertinggi dari berbagai komunitas masyarakat yang memiliki kebudayaan-kebudayaan yang saling terkait yang membedakannya dengan komunitas masyarkat lain. Selain itu, peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks. Dengan pemahaman tersebut dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan mencakup peradaban, karena kata peradaban cenderung merujuk kepada kebudayaan yang maju dalam bentuk ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dalam pengertian, kebudayaan merupakan refleksi kepada masyarakat terbelakang, sedangkan peradaban refleksi kepada masyarakat yang sudah maju.
Sumber:
Nasution, Dr. H. Syamruddin. 2013 Sejarah Peradaban Islam. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau.
Bakri, Prof. Dr. H. Syamsul. 2022. Sejarah Kebudayaan Islam. Surakarta: Efudepress
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung Pustaka Setia