Fashlun / فصل (Jurumiyah)
الْمُعْرَبَاتُ قِسْمَانِ قِسْمٌ يُعْرَبُ بِالْحَرَكَاتِ وَقِسْمٌ يُعْرَبُ بِالْحُرُوْفِ “Kalimah yang diberi i’rob terdapat dua macam, yaitu diberi i’rob dengan harokat dan diberi i’rob dengan huruf”
Berbagi Informasi
الْمُعْرَبَاتُ قِسْمَانِ قِسْمٌ يُعْرَبُ بِالْحَرَكَاتِ وَقِسْمٌ يُعْرَبُ بِالْحُرُوْفِ “Kalimah yang diberi i’rob terdapat dua macam, yaitu diberi i’rob dengan harokat dan diberi i’rob dengan huruf”
Definisi idhofah seperti yang dijelaskan syekh Musthofa al-Ghulayaini dalam kitab Jamiu’ al Durus, yaitu: نِسْبَةٌ بَيْنَ اسْمَيْنِ عَلَى تَقْدِيْرِ حَرْفِ الْجَرِّ تُوْجِبُ جَرَ الثَّانِيْ أَبَدًا “hubungan antara dua isim dengan…
Maf’ul min ajlih (dalam kitab Alfiyah disebut Maf’ul Lah) merupakan struktur kalimat bahasa Arab yang bertujuan untuk menjelaskan alasan terhadap suatu pekerjaan yang dilakukan. Statusnya merupakan kata keterangan tambahan bukan…
Ibnu Ajurrumi dalam kitabnya, Matnu al-Ajurrumiyah, memaparkan bahwa maf’ul ma’ah, yaitu: الاِسْمُ الْمَنْصُوْبُ الَّذِيْ يُذْكَرُ لِبَيَانِ مَنْ فُعِلَ مَعَهُ الْفِعْلُ “Isim yang dinashabkan yang disebutkan untuk menjelaskan suatu pekerjaan yang…
Menurut bahasa, munada (منادى) merupakan bentuk isim maf’ul dari نادى – ينادي – منادى yang artinya “sesuatu yang dipanggil atau diseru”. Sedangkan menurut istilah, syekh Musthafa al-Ghulayaini dalam kitabnya Jami’u…
Dalam kitab Jamiu’ al-Durus, Istisna’ didefinisikan sebagai berikut: إِخْرَاجُ مَا بَعْدَ إِلَّا أَوْ إِحْدَى أَخْوَاتِهَا مِنْ أَدَوَاتِ الْاِسْتِثْنَاءِ مِنْ حُكْمِ مَا قَبْلَهُ. “Mengeluarkan hukum kalimat setelah Illa (إلا) atau setelah…
الْإِعْرَابُ هُوَ تَغْيِيْرُ أَوَاخِرِ الْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا أَوْ تَقْدِيْرًا “I’rob adalah perubahan akhir kata (arab: كَلِمَةٌ) karena berbedanya ‘amil yang masuk pada kata tersebut baik perubahan secara…
الْكَلَامُ هُوَ اللَّفْظُ الْمُرَكَّبُ الْمُفِيْدُ بِالْوَضْعِ “Kalam adalah lafadz yang tersusun yang berfaedah (dapat difahami) dengan menggunakan bahasa Arab.” Keterangan: makna بِالْوَضْعِ ada dua, yaitu بالقصد (dengan maksud/sengaja) dan بالوضع…
Menurut etimologi, haal (حال) mempunyai arti keadaan, kondisi, situasi, dan status. Menurut terminologi, Syekh ash-Shonhaji memberikan penjelasan mengenai haal dalam kitab al-Ajurrumiyah, yaitu: الاِسْمُ الْمَنْصُوْبُ الْمُفَسِّرُ لِمَا انْبَهَمَ مِنَ الْهَيْئَاتِ…
menurut istilah, dikutip dari kitab jurumiyah, fa’il yaitu: الْإِسْمُ الْمَرْفُوْعُ الْمَذْكُوْرُ قَبْلَهُ فِعْلُهُ “Isim yang dirofa’kan yang berada setelah fi’ilnya” Dalam kitab al-Nahwu al-Wadhih, fa’il yaitu: اِسْمٌ مَرْفُوْعٌ تَقَدَّمَهُ فِعْلٌ…