Muqaddimah Safinah, Rukun Islam, Rukun Iman, Tanda Baligh, Fardhu Wudhu, Arti Niat, Hukum Air, Yang Mewajibkan Mandi Besar, Fardhu Mandi Besar, Syarat Wudhu, Yang Membatalkan Wudhu, Sebab-sebab Tayamum, Yang Membatalkan Tayamum, Macam-macam najis,

Cara mensucikan najis;

(فصل)

الْمُغَلَّظَةُ تَطْهُرُ بِسَبْعِ غَسَلَاتٍ بَعْدَ اِزَالَةِ عَيْنِهَا اِحْدَاهُنَّ بِتُرَابٍ

“Najis besar (mugholadzoh), mensucikannya dengan membasuh sebanyak tujuh kali, salah satunya dengan tanah, setelah hilang dzat najisnya:”

وَالْمُخَفَّفَةُ تَطْهُرُ بِرَشِّ الْمَاءِ عَلَيْهَا مَعَ الْغَلَبَةِ وَاِزَالَةِ عَيْنِهَا

“Sedangkan najis ringan (mukhoffafah), menyucikannya dengan mengaliri air ke seluruh permukaan najis dan menghilangkan dzat najisnya”

وَالْمُتَوَسِّطَةُ تَنْقَسِمُ إِلَى قِسْمَيْنِ: عَيْنِيَّةٍ وَحُكْمِيَّةٍ

“Najis sedang (mutawassithoh) terbagi dua bagian, yaitu najis ‘ainiyyah dan najis hukmiyyah

الْعَيْنِيَّةُ: الَّتِيْ لَهَا لَوْنٌ وَرِيْحٌ وَطَعْمٌ فَلَا بُدَّ مِنْ اِزَالَةِ لَوْنِهَا وَرِيْحِهَا وَطَعْمِهَا

“Najis ‘ainiyyah, yaitu najis yang memiliki warna, bau, dan rasa, sehingga cara mensucikannya dengan menghilangkan warna, bau, dan rasanya.”

وَالْحُكْمِيَّةُ: الَّتِيْ لَا لَوْنَ وَلَا رِيْحَ وَلَا طَعْمَ لَهَا يَكْفِيْكَ جَرْيُ الْمَاءِ عَلَيْهَا

“Sedangkan najis hukmiyyah, yaitu najis yang tidak berwarna, berbau, dan berasa, sehingga cara mensucikannya cukup dengan mengaliri air ke seluruh permukaan najis.”

Keterangan: Yang membedakan antara najis ‘ainiyyah dan najis hukmiyyah, yaitu najis ‘ainiyyah wujud najisnya ada atau nampak, sedangkan najis hukmiyyah wujud najisnya sudah tidak ada, misalnya tempat bekas najis. Artinya, najis hukmiyyah yaitu najis berdasarkan hukumnya saja, sedangkan wujudnya tidak ada.

Cara mensucikan najis.

Baca juga:

Macam-macam Najis (Safinah)

Yang Membatalkan Tayamum (Safinah)

Hal Najis Yang Bisa Menjadi Suci (Safinah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *