Syarat bersuci dengan batu ;
(فصل)
شُرُوْطُ أَجْزَاءِ الْحَجَرِ ثَمَانِيَةٌ
“Syarat bersuci dengan batu ada delapan (8), yaitu:”
أَنْ يَكُوْنَ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ
“Menggunakan tiga batu”
أَنْ يُنْقِيَ الْمَحَلَّ
“Membersihkan tempat najis”
أَنْ لَا يَجِفَّ النَّجَسُ
“Najisnya tidak kering”
أَنْ لَا يَنْتَقِلَ
“Najis tidak berpindah tempat”
لَا يَطْرَأَ عَلَيْهِ آخَرُ
“Tidak tercampur najis lain”
أَنْ لَا يُجَاوِزَ صَفْحَتَهُ وَحَشَفَتَهُ
“Tidak melampaui shofhah (daerah yang tertutup dari kedua pantat saat berdiri) dan hasyafah (kuncup yang nampak dari penis laki-laki setelah dikhitan)”
أَنْ لَا يُصِيْبَهُ مَاءٌ
“Tidak terkena air”
أَنْ تَكُوْنَ الْأَحْجَرُ طَاهِرَةً
“Batu yang digunakan harus suci”
Baca juga:
Makna Kalimat Tauhid (Safinah)