I’rob;
﴾بَابُ الْإِعْرَابِ﴿
Bab I’rob
الْإِعْرَابُ هُوَ تَغْيِيْرُ أَوَاخِرِ الْكَلِمِ لِاخْتِلَافِ الْعَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيْهَا لَفْظًا أَوْ تَقْدِيْرًا
“I’rob adalah perubahan akhir kata (arab: كَلِمَةٌ) karena berbedanya ‘amil yang masuk pada kata tersebut baik perubahan secara lafdzi atau taqdiri.”
Keterangan: Maksud perubahan secara lafdzi yaitu perubahan i’rob yang jelas secara lafadznya, contoh seperti perubahan pada lafadz عَلِيٌّ dalam kalimat: قَامَ عَلِيٌّ (Ali telah berdiri), رَأَيْتُ عَلِيًّا (Saya telah melihat Ali), dan مَرَرْتُ بِعَلِيٍّ (Saya melewati Ali). Perubahan lafadz عَلِيٌّ عَلِيًّا عَلِيٍّ merupakan perubahan lafdzi karena perubahan i’robnya bisa kita lihat di akhir lafadz tersebut berupa dhommah, nashob, dan khofadz.
Sedangkan perubahan taqdiri yaitu perubahan yang tidak terlihat dari segi lafadznya, contoh seperti lafadz مُصْطَفَى pada kalimat: جَاءَ مُصْطَفَى (Musthofa sudah datang), رَأَيْتُ مُصْطَفَى (Saya telah melihat Musthofa), dan مَرَرْتُ مُصْطَفَى (Saya melewati Musthofa). Dari ketiga contoh tersebut lafadz مُصْطَفَى tidak terlihat secara jelas perubahan i’robnya. Padahal dari ketiga contoh kalimat tersebut i’robnya berbeda-beda. Pada contoh pertama beri’rob rofa’ karena menjadi fa’il, sedangkan contoh yang kedua beri’rob nashab karena menjadi maf’ul bih, dan contoh ketiga beri’rob jarr karena menjadi majrur dari huruf jarr sebelumnya. Akan tetapi, perubahan yang terjadi pada lafadz مُصْطَفَى tidak terlihat secara lafadz.
وَأَقْسَامُهُ أَرْبَعَةٌ رَفْعٌ وَنَصْبٌ وَخَفْضٌ وَجَزْمٌ
“I’rob terbagi menjadi empat, yaitu rofa’, nashob, khofadz/jarr, dan jazm”
فَلِلْأَسْمَاءِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَالنَّصْبُ وَالْخَفْضُ وَلَا جَزْمَ فِيْهَا
“Untuk isim bisa beri’rob rofa’, nashob, khofadz, dan tidak bisa beri’rob jazm”
Keterangan: Dari keempat i’rob tersebut, hanya rofa’, nashob, dan khofadz saja yang bisa diberikan untuk isim. Sedangkan jazm tidak bisa, karena khusus untuk fi’il.
وَلِلْأَفْعَالِ مِنْ ذَلِكَ الرَّفْعُ وَالنَّصْبُ وَالجَزْمُ وَلَا خَفْضَ فِيْهَا
“Adapun untuk fi’il bisa beri’rob rofa’, nashob, jazm, dan tidak bisa beri’rob khofadz”
Keterangan: Dari keempat i’rob tersebut, hanya rofa’, nashob, dan jazm saja yang bisa diberikan untuk fi’il. Sedangkan khofadz tidak bisa, karena khusus untuk isim.
Baca juga: